Categories : Hiking

 

by Bayu Ismayudi

Bau bangkai itu cukup menyengat begitu tiba di curug ke empat yg posisinya paling atas dari rangkaian curug tanpa nama di wilayah hutan Sagun. Nampak seekor rusa tergeletak membusuk yg entah bagaimana hingga sang rusa terkapar seperti itu.

Baru kali ini kami menemukan rusa di tengah hutan yg bukan di penangkaran..
kami pun sempat saling pandang.. Insting kami mengatakan, alam ini masih liar..ada rusa, berarti mungkin ada sang predator mengintai diantara lebatnya hutan.

 

Kabar tentang adanya “surga tersembunyi” di wilayah Sagun, Bandung utara sdh sy dengar sejak 6 bulan lalu dari kawan Pent Hagons dan Fadjar Apay, hingga akhirnya baru kemarin saya bersama Arman Norval dan @mang odoy bisa mengexplorenya menggunakan GBS, Global Bacot System alias pendekatan gerakan ngopi di warung lokal dan ngobrol.

Seminggu sebelum pergantian tahun 2020 saat berkunjung kampung yg terletak di tengah perkebunan teh Sagun, kampung yg asri dikelilingi rerimbunan hutan itu,
sang pendiri kampung, abah Aas sempat berkata,

“Manusia telah mendzalimi diri dan lingkungannya..sehingga alam pun mulai merespon negatif thd setiap tindakan manusia”

” Contohnya apa bah?” tanyaku.

“Hujan sedikit aja yg seharusnya jd rahmat malah banjir, air bah yg muncul..”

Secuil percakapan di perkampungan tengah hutan yg dikelilingi kebun teh dengan suguhan minuman teratai salju yg menyegarkan.

 

 Posted on : April 26, 2021